Sabtu, 25 Maret 2017

Sejarah KA Bintaro dan stasiun manggarai

Peristiwa naas berupa tabrakan maut antara dua kereta api yang terjadi pada Senin pagi, 19 Oktober 1987 di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan menjadi salah satu tragedi paling kelam dalam dunia transportasi Indonesia.


Lebih dari 100 nyawa melayang, beberapa dari mereka bahkan ditemukan terpental jauh dari lokasi akibat hebatnya benturan. Sedangkan korban lainnya remuk tak bernyawa di antara himpitan besi-besi. Kondisinya pada saat itu benar-benar mengerikan, bahkan butuh waktu sampai dua hari untuk mengevakuasi seluruh korban jiwa.

Anehnya, sejak peristiwa tersebut, tingkat kecelakaan maut di jalur perlintasan kereta api tersebut dikabarkan meningkat, terutama pada hari Senin. Kabarnya banyak pengemudi kendaraan yang mengaku tidak mendengar sinyal kereta yang akan lewat. Tak hanya itu, konon tak sedikit pula pejalan kaki yang berjalan di atas rel tepat ke arah kereta yang sedang melaju. Menurut keyakinan masyarakat, perilaku aneh tersebut dikarenakan para korban dirasuki oleh Hantu Budek.


Kecelakaan hebat terakhir terjadi di penghujung tahun 2013, ketika sebuah truk tangki dihajar oleh kereta api yang melaju, sehingga mengakibatkan ledakan besar dan menewaskan tujuh orang. Seketika, masyarakat pun menjuluki kejadian di perlintasan angker tersebut sebagai Tragedi Bintaro II.

Cerita soal kereta api maut belum berhenti sampai di situ. Selama berpuluh-puluh tahun, bangkai kereta api yang mengalami kecelakaan dari seluruh Jakarta dibawa dan disimpan di “kuburan kereta” di Stasiun Manggarai. Meskipun kereta-kereta tersebut sudah berhenti beroperasi, namun masyarakat percaya bahwa arwah para korban masih berada di situ. Selain penampakan arwah gentayangan, konon di malam hari saat stasiun sudah tutup sering terlihat kereta kosong tanpa penumpang yang melintas.

Salah satu kisah paling aneh datang dari seorang mahasiswa yang mengaku  melihat korban kecelakaan di dalam kereta yang ia tumpangi saat larut malam. Secara mengejutkan, setibanya di stasiun tujuan, kaki sang mahasiswa tersebut dipenuhi lecet. Ia lantas menceritakan pengalamannya tersebut kepada petugas keamanan. Anehnya, menurut si petugas pada jam tersebut tak ada kereta yang beroperasi dan ternyata sebetulnya si mahasiswa tanpa sadar telah berlari menempuh rute tersebut hingga kakinya luka-luka.

Sumber :  https://indonesia.tripcanvas.co/id/tempat-angker-di-indonesia/https://indonesia.tripcanvas.co/id/tempat-angker-di-indonesia/

Related Posts:

  • 5 tempat bersejarah di surabaya 1. Tugu Pahlawan Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Tinggi monumen ini adalah 41,15 meter dan berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (… Read More
  • sejarah kampus ITB Sejarah dan Menguak Berdiri Universitas Institut Teknologi Bandung (ITB) - Universitas Institut Teknologi Bandung atau biasa disebut oleh orang ITB adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia. Kampus ini terleta… Read More
  • 5 tempat sejarah kemerdekaan 1. Tugu Proklamasi Tugu Proklamasi (Liputan6… Read More
  • Tempat bersejarah di Probolinggo Museum Probolinggo Gedung Panti Budaya sebagai gedung yang dewasa ini dijadikan sebagai Museum Probolinggo telah menjadi ikon pariwisata di kota probolinggo. Sebagai pusat sejarah dan budaya, museum probolinggo memegang… Read More
  • 5 tempat ibadah bersejarah di jakarta 1. Masjid Almakmur cikiniMasjid Almakmur dibangun pada 1860 dan menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Jakarta. Sempat mengalami sengketa tanah dengan pemerintah kolonial Belanda, masjid Almakmur Cikini akhirnya d… Read More

0 komentar:

Posting Komentar