Sabtu, 25 Maret 2017

Sejarah terowongan casablanca

                       http://www.puteriputeri.com/wp-content/uploads/2017/03/terowongan-cas-3-1024x768.jpg
Kisah Nenek Misterius di Terowongan Casablanca Misteri Terowongan Casablanca. Bercerita tentang keangkeran Jakarta seakan tidak ada habisnya. Fenomena misterius menjadi cerita sehari-hari yang diterima masyarakat. Bahkan, sampai zaman modern, masih banyak yang mempercayai kisah-kisah mistis.
Salah satu cerita mengenai sebuah keangkeran itu adalah Terowongan Casablanca yang menghubungkan Jalan Casablanca dan Jalan Prof Dr Satrio. Lokasi terowongan ini terletak di Kuningan, Jakarta Selatan dan merupakan salah satu jalan tersibuk.
Banyak cerita mistis yang dipercaya masyarakat menjadi penyebab jalan tersebut menjadi sangat angker. Jauh sebelum adanya pembangunan jalan Layang Non Tol yang dibangun Pemprov DKI, setiap memasuki tengah malam lokasi ini menjadi sosok menakutkan bagi sebagian orang.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, di lokasi ini pernah beberapa kali terjadi kecelakaan yang dialami kendaraan bermotor, terutama roda dua. Bahkan, cerita mistis lokasi ini sempat difilmkan oleh Indika Entertainment yang disutradarai Nanang Istiabudi dengan judul yang sama.

Warga setempat, Sabran mengatakan, lokasi ini sudah semakin ramai sehingga tidak banyak masyarakat lagi yang mengetahui keangkeran tempat ini. Sepanjang jalur Casablanca menuju Tanah Abang selalu mengalami kemacetan parah.
Pria yang sehari-harinya menjaga perkuburan di TPU Karet Kuningan ini mengatakan sudah hampir tidak ada kejadian aneh di sekitar terowongan. Terutama kasus-kasus kecelakaan yang terjadi di dalam terowongan tersebut seperti yang terjadi jauh-jauh hari sebelumnya.
“Sudah tidak ada lagi yang mistis mas, apalagi jalanan sudah semakin ramai,” kata dia kepada merdeka.com, Jumat (29/6).
Meski demikian, dia mengetahui ada beberapa cerita yang dapat membuat bulu kuduk merinding. Salah satunya mengenai keberadaan seorang nenek dan sosok anak kecil yang muncul di dalam terowongan itu.
Kira-kira empat abad lalu, sosok nenek itu masih berusia sangat belia dan mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari sejumlah pria. Tidak puas, beberapa orang menyeretnya dan memperkosanya di sebuah tempat. Usai melakukan perbuatannya, para pelaku lantas membuangnya di tempat kosong yang kini dibangun menjadi terowongan.
“Nenek ini lantas menyimpan dendam dan sangat benci sekali sama pria. Dalam benaknya, dia menganggap manusia adalah makhluk yang nista,” cerita dia.
Tak sendirian, setiap kali menunjukkan keberadaannya, sosok misterius ini ditemani seorang anak kecil yang tidak diketahui penyebab kematiannya. “Dia muncul sama anak kecil,” kata Sabran singkat.

sumber : http://bacaterus.com/tempat-paling-angker-di-indonesia/http://www.puteriputeri.com/wp-content/uploads/2017/03/terowongan-cas-3-1024x768.jpg

Related Posts:

  • Sejarah " Istana Maimun "  Sejarah Istana Maimun Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Pembangunan istana sel… Read More
  • Sejarah '' Benteng Rotterdam '' Benteng Rotterdam Ke Makassar Tidak Lengkap Rasanya kalo belum ke Benteng Roterdam, Benteng yang yang dahulu merupakan saksi Sejarah pada masa lampau, bentuk Benteng yang menyerupai penyu, orang Makassar dahu… Read More
  • Sejarah " Gedung sate Bandung " Gedung Sate merupakan salah satu bangunan yang telah lama menjadi tanda dan kebanggan kota Bandung. Bahkan D. Ruhl, salah seorang arsitek Belanda, dalam bukunya menyatakan bahwa “Gedung Sate adalah bangunan terindah di In… Read More
  • sejarah " Masjid agung Demak '  Masjid Agung Demak adalah masjid tertua di Jawa Tengah, terletak di jantung kota Demak tepatnya di barat alun - alun Demak masjid ini menjadi cikal bakal kerajaan Demak Bintoro. Masjid Demak memiliki ciri khas perpa… Read More
  • Sejarah jembatan ancol                                  Jembatan ancol yang dulunya merupakan jembatan goyang ini berada di jakarta utara. Jembatan ini lebih ‘… Read More

0 komentar:

Posting Komentar