1. Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya.
Tinggi monumen ini adalah 41,15 meter dan berbentuk lingga atau paku
terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures)
sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan
canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu
tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga
bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, di mana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.
Monnumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10
November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang
gugur dalam perang kemerdekaan.
Jembatan Merah
Jembatan Merah merupakan salah satu monumen sejarah di Surabaya, Jawa Timur yang dibiarkan seperti adanya: sebagai jembatan. Jembatan yang menjadi salah satu judul lagu ciptaan Gesang ini, semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya, yang sudah tidak berbekas lagi.
Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II
dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Dalam perjanjian itu
sebagian daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan
penguasaannya kepada VOC. Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya
dalam kekuasaan Belanda. Kini, posisinya sebagai pusat perniagaan terus
berlangsung. Di sekitar jembatan terdapat indikator-indikator ekonomi,
termasuk salah satunya Plaza Jembatan Merah.
Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun
1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu
menjadi besi. Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali
dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, hampir sama persis
dengan jembatan lainnya. Pembedanya hanyalah warna merah.
Lokasi Maps: Jembatan Merah
sumber: Wikipedia
Museum Sepuluh Nopember
Museum
perjuangan 10 Nopember didirikan sebagai bentuk kenangan atas keberanian
arek-arek Suroboyo pada pertempuran heroik tanggal 10 Nopember 1945.
Museum yang diresmikan pada tahun 2000 dan berlokasi di dalam kompleks
Tugu Pahlawan ini telah terkenal sebagai salah satu tujuan wisata kota
Surabaya.
Di Museum ini, beberapa benda peninggalan Bung Tomo serta rekaman asli pidato Bung Tomo yang berapi-api membangkitkan gelora dan hasrat rakyat akan kemerdekaan dapat didengarkan dari sebuah radio kuno. Beberapa diorama statis menggambarkan aksi kepahlawanan arek-arek Suroboyo yang hanya dengan menggunakan bambu runcing dan senapan rampasan mampu melawan sekutu dapat dinikmati di lantai 2 museum.
Di Museum ini, beberapa benda peninggalan Bung Tomo serta rekaman asli pidato Bung Tomo yang berapi-api membangkitkan gelora dan hasrat rakyat akan kemerdekaan dapat didengarkan dari sebuah radio kuno. Beberapa diorama statis menggambarkan aksi kepahlawanan arek-arek Suroboyo yang hanya dengan menggunakan bambu runcing dan senapan rampasan mampu melawan sekutu dapat dinikmati di lantai 2 museum.
Lokasi Maps: Museum Sepuluh Nopember
sumber: Wisatamuseum.com
Monumen Kapal Selam
Monumen Kapal Selam ini terletak di
pusat kota Surabaya. Monumen Kapal Selam adalah wujud asli dari KRI
Pasopati 410, salah satu kapal selam TNI – Angkatan Laut dari satuan
Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur.
KRI Pasopati termasuk jenis SS type
Whisky Class dibuat di Vladi Rusia pada tahun 1952, berperan aktif dalam
menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut antara lain dalam
operasi Trikora. Kapal selam ini telah menjadi salah satu tempat wisata
di Surabaya yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Lokasi Maps: Monumen Kapal Selam
Museum Mpu Tantular
Museum
Negeri Mpu Tantular, adalah sebuah museum negeri yang berlokasi di
kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Awalnya museum ini bernama Stedelijk Historisch Museum Soerabaia,
didirikan oleh Godfried von Faber pada tahun 1933 dan diresmikan pada
tanggal 25 Juli 1937. Saat ini, museum ini dikelola oleh Unit Pelaksana
Teknis pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Museum
ini memiliki 15.000 koleksi, mulai dari peninggalan masa prasejarah,
peninggalan di masa kerajaan Hindu, Budha, Islam, serta masa kolonial.
Lokasi Museum Mpu Tantular ini ada di Jl. Raya Buduran – Jembatan
Layang, Sidoarjo. Harga tiket masuk museum adalah Rp 4 ribu per orang
(dewasa) dan anak-anak Rp 3 ribu.
Lokasi Maps: Museum Mpu Tantular
sumber: Wikipedia
Museum WR Supratman
Untuk mengenang jasa WR Soepratman, kita
dapat mengunjungi museum WR Soepratman di Jalan Tambaksari Surabaya. Di
Museum ini bisa dilihat tulisan asli WR Soepratman ketika ia membuat
lagu Indonesia Raya pada saat pertama, dan juga biola historis yang
menemaninya saat membuat beberapa lagu kebangsaan.
Lokasi museum WR Soepratmat ini juga
berdekatan dengan makam beliau yang meninggal pada 17 Agustus 1938.
Sejak menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Beliau banyak di buru
oleh pihak Belanda, dan hal ini membuat beliau sakit-sakitan.
Lagu terakhir yang beliau ciptakan
berjudul Matahari Terbit, dan karena lagu itu pulalah, Beliau di penjara
di Kalisosok dan pada akhirnya meninggal.Pada 26 Juni 1959, Pemerintah
Regulasi 44 mengumumkan bahwa Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan
Indonesia.
Lokasi Maps: Museum WR Supratman
sumber: Easjava.com
Masjid Agung Al-Akbar Surabaya
Masjid
Al-Akbar adalah masjid yang megah dan modern, merupakan masjid terbesar
kedua setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid ini adalah ikon religi
kota Surabaya. Eksterior masjid ini dihiasi dengan berbagai corak
ukiran dan kaligrafi. Pintu masuk masjid ini terdiri dari 45 pintu
utama, semuanya dibuat dari kayu jati berukir.
Bagian
interiornya dihiasi oleh ukiran hias dan kaligrafi, sangat dominan
menghiasi dinding masjid. Inilah sebab mengapa objek wisata di Surabaya
yang satu ini diminati banyak penikmat perjalanan.
Lokasi Maps: Masjid Agung Al-Akbar Surabaya
sumber: Initempatwisata.com
Klenteng Hong Tiek Hian
Klenteng
Hong Tiek Hian adalah klenteng tertua di Surabaya yang dibangun oleh
pasukan Tartar pada zaman Khu Bilai Khan di masa awal Kerajaan
Majapahit. Anda dapat menjumpai klenteng ini di Jl. Dukuh, di kawasan
Surabaya Utara, tepatnya di daerah Pecinan.
Di
klenteng ini sering diselenggarakan acara-acara tradisional Cina,
misalnya pertunjukkan wayang Pho Tee Hi. Terlebih lagi pada saat hari
perayaan Imlek. Tempat wisata Surabaya yang satu ini selalu ramai
dikunjungi setiap harinya.
sumber : http://ulinulin.com/posts/7-tempat-wisata-sejarah-di-surabaya-yang-wajib-dikunjungi
sumber : http://ulinulin.com/posts/7-tempat-wisata-sejarah-di-surabaya-yang-wajib-dikunjungi
0 komentar:
Posting Komentar