Gereja Blenduk
Sebagai bangunan yang paling populer,
Gereja Blenduk “wajib” untuk dikunjungi wisatawan saat pelesir ke
kawasan Kota Lama. Gereja ini dibangun pada tahun 1753 dengan bentuk
segi delapan atau oktagonal dan memiliki atap berbentuk kubah besar
berwarna merah bata berlapis perunggu serta memiliki nama asli
Nederlandsch Indische Kerk. Masyarakat setempat menjulukinya “Blenduk”
karena bentuk atap kubahnya dan kini memiliki nama resmi GPIB Immanuel.
Hingga saat ini gereja ini masih digunakan untuk tempat ibadah.
Gedung Marba
Mengisi salah satu sudut Kota Lama,
gedung dua lantai ini diprakarsai oleh Marta Badjunet, seorang saudagar
kaya di zaman kolonial itu, maka untuk mengenang jasanya, bangunan ini
diberi nama Marba. Bangunan ini pernah dipakai untuk kantor usaha
pelayaran Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), kemudian diubah menjadi
toko modern dan kini digunakan untuk gudang.
Dilihat dari ornamen dekorasinya,
bangunan ini mulai meninggalkan gaya neoklasik dan mengadopsi arsitektur
tropis Hindia Belanda. Material bata, kayu, dan sedikit besi tuang
menjadi ciri khas bangunan ini. Setiap elemen seperti kolom dan jendela
memiliki bentuk yang simetri dan ditata.
Tugu Muda
Monumen ini dibangun pada tahun 1951
untuk memperingati pertempuran Lima Hari di Semarang. Tugu berpenampang
segi lima ini dibuat dari batu yang dikerjakan oleh Salim dan memiliki
relief pada landasannya yang dibuat oleh seniman Hendro. Kesan megah
pada tugu ini diperkuat dengan adanya kolam hias, taman, dan bangunan
publik yang penting di sekelilingnya diantaranya Lawang Sewu.
Lawang Sewu
Lawang Sewu yang dibangun pada tahun 1904 dan selesai tahun 1907, merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij
atau NIS. Bangunan ini dirancang oleh Prof. Klinkkmaer dan Quendaq
dengan arsitektur yang lebih modern. Masyarakat menyebutnya Lawang Sewu
atau Pintu Seribu karena bangunan ini memiliki pintu yang banyak. Kini,
bangunan ini dipakai sebagai kantor Jawatan Kereta Api Indonesia.
Sumber : http://majalahasri.com/4-bangunan-tua-terpopuler-di-kota-lama-semarang/
0 komentar:
Posting Komentar