Gua Jepang Bandung adalah salah satu gua yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda, Bandung Utara. Gua Jepang ini dibuat pada tahun 1942 oleh balatentara pendudukan Jepang dengan bantuan para pekerja paksa romusha. Gua Jepang tidak pernah terselesaikan dan kabarnya belum pernah direnovasi sejak saat itu.
Gua
Jepang di Bandung adalah salah satu dari gua bersejarah yang terserak
di seluruh negeri yang dibuat selama Perang Dunia II, dan telah menjadi
bagian sejarah panjang dari republik ini. Selain sebagai tempat
perlindungan dan persembunyian, gua juga sering dipakai sebagai tempat
penyimpanan logistik makanan, senjata dan amunisi.
Ukuran Gua
Jepang Bandung ini cukup besar yang membuat orang dengan mudah bisa
melangkahkan kaki di sepanjang lorong gua dan tidak ada kesulitan bagi
pengunjung untuk bernafas di dalamnya. Namun anda perlu menyewa lampu
senter seharga Rp.3.000 untuk masuk ke dalam Gua Jepang, oleh karena
tidak ada penerangan sama sekali di dalam sana.
Pemandangan pada bagian dinding luar gua yang nyaris tegak lurus. Gua
Jepang Bandung memiliki tiga buah lubang untuk masuk, semuanya berada di
bagian depan pada jarak yang relatif dekat satu dengan yang lainnya.
Para pengunjung biasanya masuk ke dalam gua dari lubang yang pertama dan
kemudian keluar melalui lorong lubang yang terkahir.
Gua Jepang
Bandung ini kabarnya dulunya dipergunakan sebagai tempat persembunyian
serta sekaligus menjadi gudang amunisi dan persenjataan bagi balatentara
Jepang. Setelah Belanda resmi bertekuk lutut tanpa syarat kepada
tentara Jepang di Kalijati, pada 9 Maret 1942 tentara Jepang berbaris
memasuki Kota Bandung dari arah Lembang.
Sebuah foto dari lorong masuk Gua Jepang Bandung yang ketiga. Lorong
ini cukup lebar dan tinggi sehingga bisa dengan mudah memasukkan
persenjataan berat ke dalamnya. Simpangan jalan ke kiri dan ke kanan
juga terlihat pada lorong ini. Lubang gua ini dibuat dalam lintasan
garis lurus yang memudahkan pergerakan manusia dan barang.
Meskipun
Jepang disebut membangun gua ini pada 1942, namun tak jelas dimulai
pada bulan apa dan selesai berapa lama. Hanysa saja membangun gua
tampaknya menjadi prioritas tentara Jepang begitu menguasai sebuah
daerah yang penting. Karena itu peninggalan Gua Jepang ditemukan
tersebar di banyak tempat di seluruh Indonesia.
Jepang hanya
membutuhkan waktu delapan hari untuk menundukkan tentara sekutu dalam
Pertempuran Jawa yang berlangsung mulai 28 Februari 1942. Tentara Jepang
yang berkekuatan 35.000 serdadu berhasil mengalahkan gabungan tentara
Belanda yang berjumlah 25.000, Inggris 3.500, Australia 2.500, dan
Amerika Serikat sekitar 1.000 serdadu.
Sebuah lorong gua yang melintang sejajar dengan jalanan di depan Gua
Jepang Bandung. Di sebelah kiri lorong ini terdapat lubang setinggi 1
meter yang dipergunakan sebagai lubang pengintai. Di dalam gua tidak ada
lagi benda tersisa dari jaman perang, oleh karena memang bukan benteng
pertahanan yang biasa dipasang meriam.
Jika tidak merasa terlalu
yakin untuk masuk ke dalam gua sendirian, sebaiknya anda siapkan uang
persenan dan meminta salah satu orang di sana untuk menemani anda masuk
dan menjadi pemandu jalan. Meskipun anda tidak akan tersesat ketika
berada di dalam Gua Jepang Bandung, namun perlu senter untuk menerangi
lorong yang sangat gelap.
Jika membawa kamera DSLR, sebaiknya anda
mencoba memakai teknik bulb ketika memotret di dalam ruangan gua, yang
saya lupa untuk melakukannya. Jangan lupa pula untuk membawa tripod
karena tanpa itu akan sulit untuk mendapatkan foto yang baik di dalam
gua. Jika pun lupa membawa maka dinding gua bisa dipakai sebagai
penopang kamera.
Goa Jepang Bandung bisa ditempuh dengan berjalan
kaki santai melewati rimbun pepohonan sekitar 300 meter dari pintu
gerbang utama Taman Hutan Raya Ir H Juanda. Ada pula ojek motor yang
bisa disewa untuk mengantarkan pengunjung hingga ke Gua Belanda yang terletak sekitar 150 meter dari Gua Jepang, dan terus ke Curug Omas.
Sumber : http://www.thearoengbinangproject.com/gua-jepang-bandung/
0 komentar:
Posting Komentar